MAKALAH
PASAR
PERSAINGAN MONOPOLISTIS
Di susun oleh :
kelompok 13
Halimatus Sakdiyah
Eka Nur Syafitri
Sukron
STKIP PGRI BANGKALAN
TAHUN AJARAN 2016/2017
DAFTAR
ISI
Halaman Judul
...........................................................................................................
i
Daftar Isi …….
...........................................................................................................
ii
Kata Pengantar ...........................................................................................................
iii
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
...................................................................................................
4
B. Permasalahan ......................................................................................................
4
C. Tujuan Penulisan
................................................................................................
5
BAB II. PEMBAHASAN
A.
Pengertian Pasar Monopolistis…............................................................................
6
B. Ciri-ciri pasar persainga
Monopolistis ….................................................................
6
C.
Keseimbangan
dalam pasar persaingan Monopolistis …......................................... 8
D.
Corak dalam pasar persaingan
Monopolistis....................................................... .. 8
E. Kelebihan
dan kekurangan dari pasar persaingan Monopolistis ….................. …. 9
F.
Kelebihan dan kekurangan pasar persaingan Monopolistis………………………. 11
BAB III. PENUTUP
Kesimpulan …...........................................................................................................
13
Saran………………………………………………………………………………... 13
DAFTAR PUSTAKA …...........................................................................................
. 14
KATA
PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada kehadirat ALLAH SWT
yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis, sehingga akhirnya
penulis dapat menyelesaikan makalah ini yang alhamdulillah tepat pada waktunya,
yang berjudul “Pasar Persaingan Monopolistis”.
Makalah ini dibuat dengan observasi dan beberapa bantuan
berbagai pihak untuk menyelesaikan makalah ini tanpa hambatan selama
mengerjakan. Oleh karena itu penulis mengucapkan terimakasih yang
sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan
makalah ini .
Penulis menyadari bahwa penulisan makalah ini tidak luput
dari segala kekurangan dan kesempurnaan. Namun penulis telah mengusahakan yang
terbaik bagi penulisan makalah ini. Oleh karena itu kritik dan saran dari semua
pihak yang bersifat membangun selalu penulis harapkan demi kesempurnaan makalah
ini.
Akhir kata, penulis sampaikan terima
kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini
dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita.
Amin.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Pasar merupakan tulang punggung perekonomian masyarakat, baik
masyarakat yang berada di kalangan kelas bawah ataupun masyarakat yang berada
di kalangan kelas atas. Semua unsur pasar yang berkaitan dengan kegiatan
ekonomi berada di pasar,mulai dari unsur produksi, distribusi maupun unsur
konsumsi.
Usaha seseorang untuk
selalu memenuhi kebutuhan hidupnya selalu dilakukan sejak zaman dahulu kala.
Sebelum adanya jual beli seseorang memenuhi kebutuhan hidupnya dengan bertukar
barang dengan orang lain yang memiliki barang yang ia butuhkan (barter).
Namun, barter bukanlah hal yang efisien bagi seseorang untuk dapat memenuhi
kebutuhan hidupnya. Karena terkadang barang yang ditukar tidak seimbang
nilainya dengan barang yang didapat.
Seiring berkembangnya
zaman akhirnya didapat satuan pengukur nilai suatu barang yaitu Uang.
Setelah orang-orang mengenal uang maka sistem barter tidak lagi berlaku, tetapi
yang berlaku adalah sistem jual-beli.
Menurut organisasinya
pasar dapat dibedakan menjadi dua, yaitu Pasar Persaingan Sempurna,
dan Pasar Persaingan Tidak Sempurna. Pasar persaingan tidak
sempurna dibagi lagi menjadi tiga bagian yaitu Pasar Monopoli, Pasar
Monopolistik, dan Pasar Oligopoli.
Pada kesempatan kali
ini, kita akan membahas tentang Pasar Monopolistis. Melihat dari
jenis barang yang termasuk di dalamnya, pasar tipe ini merupakan salah satu
pasar yang begitu dekat dengan kehidupan kita sehari-hari.
1.2 Rumusan
Masalah
1. Apa yang
dimaksud dengan pasar persaingan monopolistis?
2. Apa saja
ciri-ciri pasar persaingan monopolistis?
3. Apa saja
keseimbangan dalam pasar persaingan monopolistis?
4. Apa saja
corak dalam pasar persaingan monopolistis?
5. Apa saja
kelebihan dan kekurangan dari pasar persaingan monopolistis?
1.3 Tujuan
Penulisan
Tujuan
dari penulisan ini adalah untuk mengetahui apa pengertian pasar monopolistis,
serta untuk mengetahui ciri-ciri apa saja yang ada di dalam pasar persaingan
monopolistis.
Selain itu tujuan penelitian ini juga untuk melengkapi tugas
sebagai tugas Softskill program Strata Satu (S1) Jurusan Management dan
Akuntansi.
.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Pasar Persaingan
Monopolistis.
Pasar Persaingan Monopolistis (Monopolistic
Compettion) adalah salah satu dari pasar persaingan tidak sempurna,
Pasar Persaingan Monopolistis adalah
pasar yang dikembangkan karena ketidakpuasan terhadap daya analisis model Pasar
Persaingan Sempurna (Perfect Compettion) dan Pasar Monopoli ( Monopoly).
Dilihat
dari struktur pasar persaingan monopolistis hampir sama dengan pasar persaingan
sempurna. Pasar monopolistis didefinisikan sebagai pasar dengan banyak produsen
yang menghasilkan komoditas yang berbeda karakteristik (differentiated
product) dan bisa disebut juga sebagai pasar yang banyak penjual, yang
menawarkan satu jenis barang dengan diferensi produk yang berbeda-beda baik
dari segi kualitas, bentuk dan ukuran.
2.2 Ciri-Ciri Pasar Persaingan
Monopolistis.
1. Terdapat Banyak Penjual.
Terdapat cukup banyak penjual dalam
pasar persaingan monopolistis, namun demikian ia tidaklah sebanyak seperti
dalam pasar persaingan sempurna. Apabila di pasar sudah terdapat beberapa puluh
perusahaan, maka pasar persaingan monopolistis sudah mungkin wujud. Yang
penting, tidak satupun dari perusahaan-perusahaan tersebut ukuran/besarnya jauh
melebihi dari perusahaan-perusahaan lainnya. Perusahaan dalam pasar
monopolistis mempunyai ukuran yang relatif besar seperti pasar persaingan
sempurna, keadaan ini menyebabkan produksi suatu perusahaan relative sedikit
kalau dibandingkan dengan keseluruhan produksi dalam keseluruhan pasar.
2. Barangnya Bersifat Berbeda Corak.
Bersifat Berbeda Corak yang
membedakan antara pasar persaingan monopolistis dan pasar persaingan sempurna.
Produksi dalam pasar persaingan monopolistis berbeda coraknya dan secara fisik mudah
dibedakan antara produksi suatu perusahaan dengan produksi suatu perusahaan
lainnya. Terdapat pula perbedaan-perbedaan dalam pengemasannya. Sebagai akibat
dari perbedaan-perbedaan ini barang yang diproduksikan oleh
perusahaan-perusahaan dalam persaingan monopolistis bukanlah barang yang
bersifat pengganti sempurna tetapi merupakan barang pengganti
yang dekat.
3. Perusahaan Mempunyai Sedikit
Kekuasaan Mempengaruhi Harga.
Perusahaan dalam persaingan
monopolistis dapat mempengaruhi harga, namun pengarunya relative kecil kalau
dibandingkan dengan peruahaan pasar oligopoly dan monopoli. Kekuasaan
mempengaruhi harga oleh perusahaan monopolistis bersumber dari sifat barang
yang dihasilkannya, yaitu yang bersifat berbeda corak. Perbedaan ini
menyebabkan para pembeli bersifat memilih, lebih menyukai barang dari suatu
perusahaan tertentu.
4. Kemasukan ke Dalam Industri Relatif
Mudah.
Perusahaan
yang akan masuk dan menjalankan usaha di dalam pasar persaingan monopolistis
tidak akan banyak mengalami kesukaran. Hambatan yang dihadapi tidaklah seberat
seperti di dalam oligopoly dan monopoli. Beberapa faktor menebabkan hal ini:
1.
karena modal yang diperlukan
relative besar kalau dibandingkan dengan mendirikan perusahaan dalam pasar
persaingan sempurna.
2.
Karena perusahaan itu harus
menghasilkan barang yang berbeda coraknya dengan yang sudah tersedia dipasar
dan mempromosikan barang tersebut untuk memperoleh langganan.
5. Persaingan Mempromosi Penjualan
Sangat Aktif.
Harga bukanlah penentu utama dari besarnya pasar dari perusahaan-perusahaan dalam pasar persaingan monopolistis. Sesuatu perusahaan mungkin menjual barangnya dengan harga relative tinggi, tetapi masih dapat menarik banyak langganan. Keadaan seperti ini disebabkan oleh sifat barang yang mereka hasilkan, yaitu barang yang bersifat berbeda corak, menimbulkan daya tarik yang berbeda kepada para pembeli. Maka untuk mempengaruhi cita rasa pembeli dengan memperbaiki mutu dan desain barang, melakukan kegiatan iklan yang terus menerus, memberikan sayart penjualan yang menarik dan sebagainya.
Harga bukanlah penentu utama dari besarnya pasar dari perusahaan-perusahaan dalam pasar persaingan monopolistis. Sesuatu perusahaan mungkin menjual barangnya dengan harga relative tinggi, tetapi masih dapat menarik banyak langganan. Keadaan seperti ini disebabkan oleh sifat barang yang mereka hasilkan, yaitu barang yang bersifat berbeda corak, menimbulkan daya tarik yang berbeda kepada para pembeli. Maka untuk mempengaruhi cita rasa pembeli dengan memperbaiki mutu dan desain barang, melakukan kegiatan iklan yang terus menerus, memberikan sayart penjualan yang menarik dan sebagainya.
2.3 Keseimbangan Dalam Pasar Persaingan
Monopolistis.
Kurva
permintaan yang dihadapi oleh perusahaan dalam persaingan monopolistis adalah
lebih elastis dari yang dihadapi monopoli, tetapi elastisaitasnya tidak sampai
mencapai elastis sempurna. Maka pada hakikatnya kurva permintaan ke atas barang
produksi perusahaan dalam persaingan monopolistis adalah bersifat menurun
secara sedikit demi sedikit (lebih mendatar dan bukan turun dengan curam).
Kurva permintaan yang bersifat seperti ini berarti:
Apabila
perusahaan menaikan harga maka jumlah barang yang di jualnya menjadi sangat
berkurang dan sebaliknya apabila perusahaan menurunkan harga maka jumlah barang
yang dijualnya menjadi sangat bertambah.
Oleh
karena kurva permintaan dalam persaingan monopolistis tidak elastis sempurna,
kurva hasil penjualan marjinal (MR) tidak berimpit dengan kurva permintaan.
Dalam persaingan monopolistis kurva MR adalah sama seperti teradapat dalam
monopoli, yaitu kurva tersebut terletak dibawah kurva permintaan.
Keseimbangan jangka pendek dan panjang
pasar persaingan monopolistis.
- Keseimbangan Perusahaan dalam Jangka Pendek
Dalam
jangka pendek perusahaan dapat menikmati laba super normal. Keseimbangan jangka pendek perusahaan
tercapai bila MR = MC, karena memiliki daya monopoli, walau terbatas, kondisi
keseimbangan perusahaan yang bergerak dalam pasar persaingan monopolistik sama
dengan yang bergerak dalam pasar monopoli.
- Keseimbangan Perusahaan dalam Jangka Panjang
Dalam
jangka panjang perusahaan hanya menikmati laba normal.
2.4 Corak Dalam Pasar Persaingan Monopolistis.
Terdapat beberapa
corak yang ada terjadi dan ada pada pasar persaingan monopolistis. Berikut
uraian hal-hal yang terkait dalam corak pasar persaingan monopolistis.
·
Efesiensi dan
Diferensiasi Produksi.
Dalam pasar persaingan monopolistis walaupun terdapat banyak
produk yang dihasilkan sama namun produsen membedakan karakteristiknya, baik
dalam hal mutu, design, mode maupun kemasan. Perbedaan-perbedaan ini membuat
konsumen memiliki banyak pilihan untuk menentukan produk yang akan dipilih dan
digunakan.
Setiap perusahaan dalam pasar persaingan monopolistis akan
berusaha memproduksi produk yang mempunyai sifat khusus yang dapat dengan jelas
dibedakan dengan hasil perusahaan lain. Terdapatnya berbagai variasi produk
merupakan keistimewaan dari pasar persaingan monopolistis. Variasi produk
menimbulkan keuntungan bagi produsen dan konsumen.
Keuntungan bagi
produsen karena diferensiasi produk mampu menciptakan suatu penghambat pada
perusahaan lain untuk menarik para pelanggannya. Bagi konsumen keuntungannya
karena mereka memeiliki banyak pilihan untuk membeli suatu produk dengan
karakteristik yang berbeda-beda.
· Perkembangan Teknologi
dan Inovasi.
Bentuk pasar monopolistis memberikan dorongan yang sangat
terbatas untuk melakukan perbaikan teknologi dan inovasi, karena dalam jangka
panjang perusahaan hanya memperoleh keuntungan normal. Ketika terlihat
keuntungan yang melebihi normal dalam jangka pendek maka akan memicu
perusahaan-perusahaan lain untuk memasuki industri tersebut. Ketika banyak
peodusen yang bergelut dalm bidang yang sama maka keuntungan yang melebihi
normal pun tidak didapati lagi, yang berarti dalam waktu yang singkat
keuntungan yang diperoleh dari pengembangan teknologi dan inovasi tidak dapat
lagi dinikmati.
· Persaingan Bukan
Harga.
Persaingan
Bukan-Harga yaitu menarik lebih banyak pelanggan bukan dengan cara menurunkan
harga tetapi dengan cara promosi yang lain. Sangan penting peranannya dalam
pasar persaingan monopolistis. Bentuk utama persaingan bukan-harga adalah
pengiklanan, pembedaan penampilan barang dan “after sales service” atau jasa
sesudah.
· Distribusi pendapatan.
Banyaknya produsen yang bersaing pada pasar persaingan
monopolistis mengakibatkan distribusi pendapatan akan seimbang. Asumsinya,
ketika suatu produsen mampu menghasilkan keuntungan melebihi normal pada jangka
waktu pendek, maka hal ini akan menarik beberapa produsen lain untuk
memproduksi produk yang sama. Ketika banyak produsen yang dapat memperoleh
keuntungan berarti tidak ada lagi yang produsen yang mendapatkan keuntungan
lebih melainkan keuntungannya sama, karena keuntungannya sudah terbagi-bagi
dengan banyaknya produk. Berdasarkan kecenderungan ini, para ekonom berpendapat
bahwa pasar persaingan monopolistis menimbulkan corak distribusi pendapatan
yang lebih merata.
2.5 Kelebihan dan
Kekurangan Pasar Monopolistis.
o Pasar Monopolistis
memiliki kelebihan sebagai berikut :
1.
Banyaknya produsen di
pasar memberikan keuntungan bagi konsumen untuk dapat memilih produk yang
terbaik baginya.
2.
Kebebasan keluar masuk
bagi produsen, mendorong produsen untuk selalu melakukan inovasi dalam
menghasilkan produknya.
3.
Diferensiasi produk
mendorong konsumen untuk selektif dalam menentukan produk yang akan dibelinya,
dan dapat membuat konsumen loyal terhadap produk yang dipilihnya.
4. Pasar ini relatif
mudah dijumpai oleh konsumen, karena sebagian besar kebutuhan sehari-hari
tersedia dalam pasar monopolistik.
o Pasar Monopolistis juga memiliki kekurangan sebagai berikut :
1.
Pasar monopolistis
memiliki tingkat persaingan yang tinggi, baik dari segi harga, kualitas maupun
pelayanan. Sehingga produsen yang tidak memiliki modal dan pengalaman yang
cukup akan cepat keluar dari pasar.
2.
Dibutuhkan modal yang
cukup besar untuk masuk ke dalam pasar monopolistik, karena pemain pasar di
dalamnya memiliki skala ekonomis yang cukup tinggi.
3. Pasar ini mendorong produsen
untuk selalu berinovasi, sehingga akan meningkatkan biaya produksi yang akan
berimbas pada harga produk yang harus dibayar oleh konsumen.
2.6
Pandangan Yang Menyokong
Pengiklanan.
1. Pengiklanan membantu konsumen untuk
membuat keputusan yang lebih baik di dalam menentukan jenis-jenis barang yang
akan dibelinya. Dengan iklan perusahaan-perusahaan dapat menjelaskan kepada
konsumen tentang barang baru yang diproduksikan atau barang lama yang telah
ditingkatkan mutunya.
2. Iklan akan menggalakan kegiatan
memperbaiki mutu suatu barang. Dalam mempromosikan barangnya melalui iklan
perusahaan berusaha menonjolkan sifat-sifat istimewa dari barang yang di
produksi, iklan memberi dorongan kepada perusahaan untuk mengembangkan hasil
produksinya sehingga mempunyai keistimewaan-keistimewaan tertentu.
3. Iklan membantu membiayai perushaan
komunikasi masa seperti radio, televise, surat kabar dan majalah. Dengan
membuat iklan dalam perusahaan-perusahaan ini sebagian biaya mereka akan
dibayar oleh kegiatan pengiklanan. Ini dapat mengurangi subsidi pemerintah
untuk membiayai kegiatan penyiaran radio dan televisi, menurunkan harga surat
kabar dan majalah, yaitu harganya lebih rendah dari yang akan ditetapkan
apabila tidak terdapat iklan.
4. Iklan menaikan kesempatan kerja.
Telah ditunukan sebelum ini bahwa iklan akan menaikan jumlah produksi. Untuk
menambah produksi, lebih banyak pekerja diperlukan dengan demikian pengiklanan
juga menyebabkan penggunaan tenaga kerja bertambah banyak.
2.7
Pandangan Yang Mengkritik
Pengiklanan.
1. Promosi secara iklan adalah suatu
penghambatan perusahaan akan menaikan biaya produksi per unit tanpa menimbulkan
perubahan apapun terhadap suatu barang.
2. Iklan tidak selalu memberi informasi
yang benar. Tidak semua iklan dibuat dengan jujur dan menerangkan sifat-sifat
sebenarnya dari barang yang diiklankan.
3. Iklan bukanlah suatu cara yang
efektif untuk menambah jumlah pekerjaan dalam perekonomian. Terdapat cara lain
yang akan dapat menambah jumlah pekerjaan dengan lebih efektif. Misalnya, usaha
menambah pekerjaan akan lebih efektif hasilnya dengan menggunakan kebijakan
fiscal dan moneter.
4. Iklan dapat menjadi penghambat
kepada perusahaan-perusahaan baru untuk masuk ke dalam industry. Apabila
kampanye iklan sangat berhasil dan produksi mengalami pertambahan yang sangat
besar, perusahaan lain akan mengalami kekurangan permintaan dan efisiensi
kegiatannya menurun. Menghadapi kenyataan seperti itu perusahaan-perusahaan
baru menjadi lebih enggan untuk masuk kedalam industry tersebut.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Perusahaan dalam pasar persaingan monopolistis akan
mendapatkan keuntungan di atas normal pada periode jangka pendek. Keuntungan di
atas normal tersebut menyebabkan pertambahan jumlah perusahaan di pasar.
Sehingga mengakibatkan perusahaan tersebut hanya akan memperoleh keuntungan
normal bahkan merugi pada periode jangka panjang.
Pengaturan pasar persaingan monopolistis tidak perlu
dilakukan meskipun perusahaan yang beroperasi dalam pasar persaingan
monopolistik tidak efisien. Hal ini berdasarkan tiga argument, antara lain :
1) Daya monopoli yang relatif kecil
menyebabkan kesejahteraan yang hilang (dead weight loss) relatif kecil.
2) Permintaan ysng sangat elastis
menyebabkan kelebihan kapasitas produksi relatif kecil.
3) Ketidakefisienan yang dihasilkan
perusahaan yang beroprasi dalam pasar persaingan monopolistik diimbangi dengan
kenikmatan konsumen karena beragam produk, peningkatan kualitas, dan
meningkatnya kebebasan konsumen dalam memilih output.
3.2 Saran.
Sebaiknya produsen meningkatkan kualitas produk sehingga
konsumen akan tetap setia pada produk tersebut. Sehingga meskipun produsen
menaikan harga barang tersebut, produsen tidak lantas kehilangan banyak
pelanggan. Karena konsumen sudah percaya dengan mutu produk tersebut.
Selain itu pasar persaingan monopolistis juga menuntut
produsen agar lebih inovatif lagi dalam berproduksi. Baik inovatif dalam
menciptakan suatu produk maupun inovatif dalam efisiensi penggunaan faktor
produksi.
DAFTAR PUSTAKA
Rahardja,
Prathama dan Manurung, Mandala. 2008. “Pengantar Ilmu Ekonomi ( Mikro
Ekonomi dan Makro Ekonomi )”. Edisi Ke-3. Jakarta: FE-UI
Sukirno,
Sadono. 2005. “Mikro Ekonomi Teori Pengantar”. Edisi Ke-3. Jakarta: PT
Raja Grafindo Persada
Tidak ada komentar:
Posting Komentar