MAKALAH
MANAJER
DAN LINGKUNGAN
EKSTERNAL
ORGANISASI
DI
SUSUN OLEH :
(KELOMPOK III)
HALIMATUS SAKDIYAH
EVI SURYANI
CHYNTIA YUNIASTUTI ALI
ABD. AZIZ
STKIP PGRI BANGKALAN
TAHUN AJARAN 2016/2017
DAFTAR ISI
Halaman Judul ...........................................................................................................
i
Daftar Isi …….
...........................................................................................................
ii
Kata Pengantar
...........................................................................................................
iii
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
...................................................................................................
4
B. Permasalahan ......................................................................................................
4
C. Tujuan Penulisan
................................................................................................
4
BAB II. PEMBAHASAN
A. Faktor-faktor Lingkungan Eksternal …...................................................................
5
B.
Lingkungan eksternal mikro….................................................................................
5
C.
Lingkungan eksternal makro…................................................................................. 7
D. Organisasi dan lingkungan ................................................................................... .. 8
E. Tanggung
jawab social dan manajer
……………………………................... …. 9
BAB III. PENUTUP
Kesimpulan
…...........................................................................................................
11
Saran………………………………………………………………………………... 11
DAFTAR PUSTAKA …...........................................................................................
. 12
KATA
PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji dan syukur
kepada Allah SWT atas berkat rahmat dan karuniaNya yang diberikan kepada kita
semua sebagai umatnya. saya dapat menyusun makalah dengan judul “Manajer Dan Lingkungan Eksternal Organisasi”
untuk memenuhi mata kuliah Pengatar Manajemen.
Makalah yang disusun untuk
mempelajari lebih detail mengenai apa itu lingkungan organisasi, dan bagaimana
cara mengelolanya. Saya berharap informasi yang saya dapatkan tidak hanya untuk
saya sendiri melainkan untuk para pembaca sebagai ilmu untuk menambah wawasan .
Dalam kesempatan ini saya
mengucapkan terima kasih ,semoga makalah ini dapat memberikan kontribusi
positif dan memberikan manfaat dalam hidup kita nantinya .Dari lubuk hati yang
paling dalam, sangat disadari bahwa, makalah yang saya buat masih jauh dari
sempurna . Oleh sebab itulah tidak ada salahnya saya mengharapkan berbagai
kritik dan saran yang membangun untuk lebih baik kedepannya.
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Organisasi
adalah sekumpulan orang atau kelompok untuk mencapai sutau tujuan tertentu
dengan cara tertentu dan aturan tertentu. Secara umum tujuan dari pada
organisasi adalah untuk mencapai tujuan individu yang dilaksanakan dengan cara
berkelompok. Jenis dari pada organisasi sangat beragam, seperti: oraganisasi
keluarga, organisasi masyarakat, organisasi sekolah, organisasi politik,
organisasi internasional dan lain sebagainya. Setiap jenis organisasi ini
mempunyai tujuan dan mekanisme yang berbeda-beda.[1]
Dalam pembahasan organisasi tidak lepas pada masalah
lingkungan yang dihadapi oleh seorang manajer. Perbedaan dan kondisi lingkungan
akan berpengaruh terhadap konsep diambil. Sebagai seorang manajer tidak harus
hanya memperhatikan lingkungan usahanya atau intern saja, namun juga harus bisa
mengantisipasi lingkungan di luar perusahaan atau ekstern. Untuk mencapai
tujuan orgaisasi tidak lepas dari lingkungan ekstern yang terjadi.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan dari uraian latar belakang yang ada, maka dapat
ditarik kesimpulan permasalahan yang akan dibahas dalam makalah ini diantaranya
yaitu:
- Bagaimana lingkungan eksternal mikro.?
- Bagaimana lingkungan eksternal makro.?
- Bagaimana definisi organisasi dan lingkungan.?
- Bagaimana tanggung jawab sosial manajer.?
C. Tujuan
- Untuk mengetahui lingkungan eksternal mikro.
- Untuk mengetahui lingkungan eksternal makro.
- Untuk mengetahui organisasi dan lingkungan.
- Untuk mengetahui tanggung jawab sosial manaje.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Faktor-faktor Lingkungan
Eksternal
A.1 Lingkungan Eksternal Mikro
Lingkungan eksternal atau lingkungan yang berada di luar
organisasi saling mempertukarkan sumber dayanya dengan organisasi tersebut dan
tergantung satu sama lain. Organisasi mendapatkan input (bahan baku, uang,
tenaga kerja) dari lingkungan eksternal, kemudian ditransformasikan menjadi
produk dan jasa sebagai output bagi lingkungan eksternal.
Para manajer seharusnya tidak hanya memusatkan perhatiannya
pada lingkungan internal organisasi, tetapi juga menyadari pentingnya pengaruh
lingkungan eksternal terhadap organisasi yang dikelolanya. Manajer harus
mempertimbangkan unsur-unsur dan kekuatan-kekuatan lingkungan eksternal dalam
setiap kegiatannya. Manajer harus mengidentifikasi, menganalisa, mengevaluasi,
mendiagnosa dan bereaksi terhadap kekuatan-kekuatan lingkungan, baik berupa
kesempatan-kesempatan, risiko-risiko, maupun ancaman-ancaman, yang mempunyai
pengaruh pada operasi organisasi (perusahaan).
Manajemen
dituntut untuk selalu bersikap tanggap dan adaptif, selalu mengikuti dan
menyesuaikan diri dengan keadaan lingkungan. Manajer perlu menentukan cara atau
pendekatan yang akan memungkinkannya menjaga dan mengembangkan organisasi dalam
lingkungan yang selalu berubah. Dengan pendekatan sistem dan contingency,
Lingkungan eksternal terdiri atas unsur-unsur diluar organisasi, yang sebagian
besar tidak dapat dikendalikan dan berpengaruh dalam pembuatan keputusan oleh
manajer.
Organisasi mendapatkan masukan-masukan (input) yang
dibutuhkan, seperti bahan baku, dana tenaga kerja dan energi daril ingkungan
eksternal, menstranformasikan menjadi produk dan jasa, dan kemudian
menghasilkan keluaran-keluaran (output) kepada lingkungan eksternal. Lingkungan
eksternal mempunyai unsur-unsur[1]
- Berpengaruh langsung (lingkungan eksternal mikro), terdiri dari; para pesaing (competitors), pemasok/penyedia (suppliers), pelanggan (customers), lembaga-lembaga keuangan (financial intitutions), pasar tenaga kerja (labour supply), dan perwakilan-perwakilan pemerintah (government councils),
- Berpengaruh tidak langsung (lingkungan eksternal makro), mencakup; teknologi (technology), ekonomi (economy), politik (politic) dan sosial (social), yang mempengaruhi iklim dimana organisasi beroperasi dan mempunyai potensi menjadi kekuatan-kekuatan sebagai lingkungan eksternal mikro.
Menurut
Hani Handoko lingkungan ekternal mikro sebagai berikut .
- Para pesaing
Lingkungan
persaingan perusahaan tercermin dari tipe, jumlah dan norma-norma perilaku
organisasi-organisasi pesaing. Dengan pemahaman akan lingkungan persaingan yang
dihadapi, organisasi dapat mengetahui posisi persaingannya, sehingga lebih
mampu mengoptimalkan operasi-operasinya. Misalnya; untuk meningkatkan bagian
pasarnya (market share), dimana produk dan harga sama dengan pesaing,
perusahaan harus menciptakan perbedaan-perbedaan (differences), dalam
pembungkusan (packaging), pelayanan (services), atau promosi (promotion).
Pemahaman arena, sifat persaingan (competitors), serta kekuatan (strengths)
dan kelemahan (weaknesses) para pesaing, memungkinkan perusahaan dapat
mempergunakan kekuatan bersaingnya lebih efektif dan efisien.
2.
Pelanggan
Strategi,
kebijakan dan taktik-taktik pemasaran perusahaan sangat tergantung situasi
pasar dan pelanggan. Biasanya manajer pemasaran menganalisa profil pelanggan
sekarang dan potensial serta kondisi pasar dan mengarahkan kegiatan-kegiatan
pemasaran perusahaan berdasarkan hasil analisa tersebut.
3.
Pasar tenaga kerja
Organisasi
memerlukan sejumlah karyawan (personalia) dengan bermacam-macam ketrampilan,
kemampuan dan pengalaman, sehingga perlu menggunakan banyak saluran untuk
menarik dan mendapatkan karyawan-karyawan tersebut. Ada tiga faktor yang paling
berpengaruh terhadap pemenuhan kebutuhan karyawan perusahaan, yaitu:
- Reputasi perusahaan di mata angkatan kerja,
- Tingkat pertumbuhan angkatan kerja,
- Tersedianya tenaga kerja sesuai kebutuhan.
- Lembaga-lembaga keuangan
Organisasi
tergantung pada bermacam-macam lembaga keuangan, seperti perbankan, perusahaan
asuransi, termasuk pasar modal, untuk menjaga dan memperluas
kegiatan-kegiatannya, jangka pendek untuk membiayai opearasionalnya, jangka
panjang untuk membangun fasilitas baru dan membeli peralatan baru
(investasi).
a.
Para pemasok
setiap
organisasi sangat tergantung pada sumber-sumber dari sumber daya-sumber dayanya
untuk memenuhi kebutuhan bahan baku (mentah), bahan pembantu, pelayanan, energi
dan peralatan, yang digunakan untuk berproduksi.
b.
Perwakilan-perwakilan pemerintah
Hubungan
organisasi dengan perwakilan-perwakilan pemerintah berkembang semakin kompleks.
Mereka biasanya menetapkan peraturan-peraturan yang harus dipatuhi organisasi
dalam operasinya, prosedur prosedur perijinan, dan pembatasan-pembatasan
lainnya untuk melindungi masyarakat.[2]
A.2 Lingkungan Eksternal Makro
Lingkungan
eksternal makro yaitu lingkungan yang mempunyai pengaruh tidak langsung.
Masing-masing anggota dunia usaha memiliki perbedaan dalam memberikan
faktor-faktor yang secara kongkret dapat dimasukkan ke dalam lingkungan
eksternal makro atau mikro. Hal ini disebabkan oleh sifat majemuk kegiatan
dunia usaha. Oleh karena itu pertimbangan pemilihan faktor eksternal makro dan
mikro dilakukan secara umum. Ada 5 hal yang tercakup dalam lingkungan eksternal
makro yaitu:
- Ekonomi
Keadaan ekonomi suatu negara akan
mempengaruhi sebagian besar organisasi yang beroperasi di dalamnya. Pada suatu
keadaan perekonomian yang sedang tumbuh, secara umum kemampuan daya beli
masyarakat untuk membeli suatu produk atau jasa meningkat. Akan tetapi, kondisi
perekonomian seperti itu tidak menjamin bahwa suatu perusahaan juga bertumbuh,
hanya menyediakan lingkungan yang mendorong terjadinya pertumbuhan usaha.
Dalam keadaan perekonomian yang
lesu, daya beli masyarakat yang menurun, membuat pertumbuhan usaha menjadi
sulit. Sehingga para manajer perusahaan harus selalu mengantisipasi
variable-variabel ekonomi seperti kecendrungan inflasi, tingkat suku bunga,
kebijakan fiskal dan moneter, dan harga-harga yang ditetapkan oleh pesaing.
- Teknologi
Teknologi adalah pengetahuan,
peralatan, dan teknik yang digunakan untuk mengubah bentuk masukan (input)
menjadi keluaran (output). Sehingga perubahan dalam teknologi dapat
membantu perusahaan menyediakan produk yang lebih baik atau menghasilkan
produknya dengan lebih efisien. Akan tetapi prubahan teknologi juga dapat
memberikan suatu ancaman bagi perusahaan-perusahaan tradisional. Contohnya
perusahaan foto kopy pada awalnya memberi ancaman bagi perusahaan kertas
karbon.
- Politik Hukum
Komponen politik/hukum adalah
undang-undang, peraturan, dan keputusan pemerintah yang mengatur perilaku
usaha. Komponen politik/hukum ini dalam suatu periode waktu tertentu akan
menentukan operasi perusahaan. Sehingga manajer tidak mungkin mengabaikan iklim
politik dan hukum-hukum maupun peraturan yang ada di suatu negara, seperti
perlakuan yang adil dalam pembayaran gaji harus sesuai dengan upah minimum yang
ditetapkan pemerintah.
- Sosial Budaya
Komponen sosial budaya merujuk
kepada karakteristik demografi serta perilaku, sikap, dan norma-norma umum dari
penduduk dalam suatu masyarakat tertentu. Pertama, perubahan karakteristik
demografi seperti, jumlah penduduk dengan keterampilan khusus, pertumbuhan atau
pengurangan dari golongan populasi tertentu, mempengaruhi cara perusahaan
menjalankan usahanya. Kedua, perubahan sosial budaya dalam perilaku, sikap, dan
norma-norma juga mempengaruhi permintaan akan produk dan jasa suatu usaha.
- Dimensi Internasional
Komponen internasional dalam
lingkungan eksternal juga menyajikan kesempatan-kesempatan dan
tantangan-tantangan, serta mempunyai potensi menjadi faktor yang berpengaruh
langsung pada operasi perusahaan. Kekuatan-kekuatan internasional ini
berpengaruh melalui perkembangan politik dunia, ketergantungan ekonomi,
penularan nilai-nilai dan sikap hidup, serta transfer teknologi.[3]
B. ORGANISASI DAN LINGKUNGAN
1. Defenisi Organisasi : adalah bentuk formal dari sekelompok manusia dengan tujuan induvidualnya masing-masing yang bekerja sama dalam suatu proses tertentu untuk mencapai tujuan bersama.
2. Manajer dan organisasi memberikan tanggapan terhadap lingkungan ekstern melalui :
1. Defenisi Organisasi : adalah bentuk formal dari sekelompok manusia dengan tujuan induvidualnya masing-masing yang bekerja sama dalam suatu proses tertentu untuk mencapai tujuan bersama.
2. Manajer dan organisasi memberikan tanggapan terhadap lingkungan ekstern melalui :
- Usaha mempengaruhi lingkungan ekstern mikro
- Peramalan (forecasting) dan lingkungan ekstern makro
- Perencanaan, perancangan organisasi dan lingkungan
C. Tanggung Jawab Sosial Manajer
1. Arti Tanggungjawab sosial manager
: Tanggung jawab sosial manajer
pada hakekatnya adalah pertanggungjawaban rganisasi atau perusahaan yang
dipimpinnya di dalam kegiatan organisasi atau bisnisnya kepada masyarakat
(stakeholders).
2. Etika Manager (the ethics of managers) : Seorang manajer juga harus menjalankan etika ketika berhubungan dengan agen-agen ekonomi lain seperti pelanggan, pesaing, pemegang saham, pemasok, distributor, dan serikat buruh.
3. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi keputusan-keputusan pada masalah etika :
2. Etika Manager (the ethics of managers) : Seorang manajer juga harus menjalankan etika ketika berhubungan dengan agen-agen ekonomi lain seperti pelanggan, pesaing, pemegang saham, pemasok, distributor, dan serikat buruh.
3. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi keputusan-keputusan pada masalah etika :
- Hukum
- Peraturan-peraturan pemerintah
- Kode etik perusahaan
- Tekanan-tekanan social
- Tegangan antara standar perorangan dan kebutuhan organisasi.
Tanggung
jawab Sosial Manajer/Perusahaan atau Corporate Sosial Responsibility
(selanjutnya dalam artikel akan disingkat CSR) adalah suatu konsep bahwa
organisasi, khususnya (namun bukan hanya) perusahaan adalah memiliki suatu
tanggung jawab terhadap konsumen, karyawan, pemegang saham, komunitas dan
lingkungan dalam segala aspek operasional perusahaan/organisasi.[4]
Tanggung
jawab sosial, berarti bahwa manajemen mempertimbangkan dampak sosial dan
ekonomi di dalam pembuatan keputusan. Tanggung jawab sosial ini merupakan salah
satu tugas yang harus dilakukan oleh para manajer organisasi karena aspek ini
merupakan syarat utama bagi berhasilnya organisasi terutama untuk jangka
panjang. Dengan demikian manajer dituntut untuk mengimplementasikan “etika”.
Seorang
manajer mempunyai tanggung jawab sosial atas keputusan-keputusan yang diambil,
mengapa dikatakan demikian karena mempengaruhi dalam pencapaian tujuan
organisasi baik dalam jangka pendek maupun dalam jangka panjang, disamping itu
juga menyangkut hajat hidup orang banyak yang kesemuanya menggantungkan dirinya
kepada organisasi tersebut (ini kalau dilihat dari segi dimana seseorang
bekerja).
Atas
dasar ini maka seorang manajer dituntut untuk dapat mengimplementasikan etika
berusaha (the ethics of manager). Ada lima faktor yang mempengaruhi
keputusan manajer dalam etika berusaha ini, yaitu hukum; peraturan-peraturan
pemerintah termasuk di dalamnya undang-undang yang dikeluarkan oleh pemerintah;
kode etik industri dan perusahaan tekanan-tekanan sosial, tegangan antar
standar perorangan dan kebutuhan organisasi. Ada beberapa hal yang harus di
perhatikan oleh menejer dalam bersosialisasi:
- Macam-macam Tanggung jawab Sosial Manajer
· Societal Ethics
Adalah standar-standar yang mengatur tentang bagaimana anggota masyarakat harus
berhubungan dengan yang lainnya, termasuk mengatur masalah-masalah tentang
keadilan, kejujuran, kemiskinan, dan hak-hak individu. Societal Ethics
berasal dari Society’s Law, kebiasaan-kebiasaan, dan nilai atau norma
yang tidak tertulis.
· Occupational Ethics
atau Etika Profesi Adalah standar-standar yang mengatur tentang bagaimana
anggota suatu profesi, perdagangan, atau keahlian harus bertindak atau bertingkah
laku ketika melaksanakan pekerjaannya. Contohnya medical ethics,
mengatur bagaimana dokter dan perawat harus menangani pasiennya. Contoh lainnya
adalah etika untuk pengacara, peneliti, dan akuntan. Organisasi profesi yang
besar dapat menjatuhkan hukuman untuk pelanggaran kode etik.
· Individual Ethics
Adalah standar-standar yang mengatur tentang bagaimana orang melihat tanggung
jawabnya terhadap orang lain dan bagaimana mereka harus bertindak dalam situasi
dimana kepentingan pribadinya dipertaruhkan. Individual ethic
dipengaruhi oleh keluarga, teman sebaya, dan didikan secara umum.
Pengalaman-pengalaman yang diperoleh selama hidup sebagai anggota masyarakat
juga memberi kontribusi dalam pembentukan standar nilai yang digunakan untuk
mengevaluasi dan memutuskan apa yang benar dan salah.
· Organizational Ethics
Adalah petunjuk praktis untuk perusahaan dan manajernya tentang bagaimana
mereka harus bertanggung jawab terhadap stakeholdernya. Etika individu dari
pendiri perusahaan dan top manajernya sangat penting dalam pembentukan kode
etik organisasi. Top manajer memainkan peranan penting dalam menetapkan etika
perusahaan. Kadang-kadang bawahannya melakukan tindakan yang tidak etis karena
mereka mendapatkan tekanan dari atasannya, atau mereka melakukan itu karena
melihat atasannya juga melakukan hal yang tidak etis dan tidak mendapat sanksi.[5]
Lingkungan
eksternal mempengaruhi manajer-manajer bervariasi menurut tipe dan tujuan
organisasi. Hal ini berbeda di antara posisi-posisi dan fungsi-fungsi dalam
suatu organisasi dan bahkan antara tingkatan-tingkatan hirarki di dalam
organisasi. Karena mempunyai kekuasaan yang lebih besar dan pandangan yang lebih
luas, para manajer di tingkat atas dalam organisasi memikul tanggung jawab
lebih besar untuk pengelolaan hubungan dengan lingkungan eksternal dibanding
para manajer tingkatan bawah. Manajer dan organisasi memberikan tanggapan
terhadap lingkungan eksternal.
BAB
III
PENUTUP
A. Kesimpulan
- Lingkungan eksternal mikro yaitu lingkungan yang mempunyai pengaruh langsung terhadap kegiatan manajemen. Lengkunagan eksternal mikro diartikan sebagai factor-faktor di luar rumah tangga produksi atau dunia usaha yang berpengaruh langsung terhadap kegiatan dunia usaha.
- Lingkungan eksternal makro yaitu lingkungan yang mempunyai pengaruh tidak langsung. Masing-masing anggota dunia usaha memiliki perbedaan dalam memberikan factor-faktor yang secara kongkret dapat dimasukkan ke dalam lingkungan eksternal makro atau mikro. Hal ini disebabkan oleh sifat majemuk kegiatan dunia usaha. Oleh karena itu pertimbangan pemilihan factor eksternal makro dan mikro dilakukan secara umum. Ada 5 hal yang tercakup dalam lingkungan eksternal makro yaitu:
a. Ekonomi
b. Tehnologi
c. Politik Hukum
d. Sosial Budaya dan
e. Interaksi internasional
3. Tanggung jawab sosial sebuah
organisasi atau perusahaan berperan dalam membangun masyarakat lokal menuju
kesejahteraan yang lebih baik. Secara konseptual, tanggungjawab sosial adalah
pendekatan dimana perusahaan mengintegarasikan kepedulian sosial dalam operasi
bisnis dan interaksi mereka dengan para pemangku kepentingan (stakeholders)
berdasarkan prinsip kesukarelaan dan kemitraan. Meskipun sesungguhnya memiliki
pendekatan yang relative berbeda, beberapa nama lain yang memiliki kemiripan
atau bahkan identik dengan tanggung jawab sosial antara lain, investasi sosial
perusahaan, pemberian perusahaan, kedermawanan Perusahaan. Secara teoretis,
berbicara mengenai tanggung jawab yang harus dilaksanakan oleh perusahaan, maka
setidaknya akan menyinggung dua makna, yakni tanggung jawab moral atau etis dan
tanggung jawab dalam tanggung jawab yuridis atau hukum.
B. Saran
Dalam
penyusunan makalah ini, penyusun sudah berusaha memaparkan dan menjelaskan
materi dengan semaksimal mungkin, tapi tidak menutup kemungkinan adanya
kekeliruan dalam penyusunannya, baik dari segi materi, maupun penyusunannya.
Oleh karena itu, penyusun mengharapakan sumbangsih pembaca untuk penyempurnaan
makalah selanjutnya, dan harapan bagi penyusun, semoga makalah ini dapat
memberi manfaat mengenai Manajer dan lingkungan eksternal organisasi.
DAFTAR
PUSTAKA
- Kast, Fremont. Dan James E. Rosenzweig. Organisasi dan Manajemen Jakarta: Bumi Aksara, 2002.
Ernie, dan Kurniawan. Pengantar
Manajemen. Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2005.
Miner, John B. Kebijakan dan
Strategi Manajemen. Jakarta: Erlangga, 1988.
Siagian, P. Sondang. Manajemen
Internasional. Jakarta PT Bumi Aksara, 2004.
Manajemen Stratejik. Jakarta Bumi Aksara, 2000.
Siswanto, H.B. Pengantar
Manajemen, Cet. VII; Jakarta: PT Bumi Aksara, 2011.
Stoner, J.A. Manajemen. Jilid
1 dan 2. Terj. Alfonsus Sirait, Jakarta: Erlangga. 1983.
[4]James E. Rosenzweig dan Fremont E. Kast. Organisasi dan
Manajemen (Jakarta: Bumi Aksara, 2002), h. 33.
[5]J.A. Stoner,. Manajemen. Jilid 1 dan 2. Terj.
Alfonsus Sirait, Jakarta: Erlangga. 1983), h. 89-90.
[1]H.B. Siswanto, Pengantar Manajemen (Cet. VII;
Jakarta: PT Bumi Aksara, 2011), h. 81.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar