MAKALAH
Pertumbuhan
dan Pembangunan Ekonomi
Dosen: Aulia Dawam
S.E,M.A
Kelompok 7
Disusun Oleh:
Ahmat Fauzi (1622211005)
Ayu Kurniawati (1622211008)
Evi Suryani (1622211017)
Fahri (1622211019)
Husnul Mubarok (1622211029)
Gita Fitriani (1622211078)
Haryanto Aldy Hasim (1622211079)
STKIP
PGRI Bangkalan
2017
KATA PENGANTAR
Puji
syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas terselesainya tugas Pengantar Bisnis
dengan judul “Pertumbuhan dan Perkembangan Ekonomi”. Makalah ini dibuat untuk
menyelesaikan tugas kami. Makalah ini disusun berdasarkan pengetahuan yang kami
peroleh dari buku maupun internet. Penyusun berusaha semaksimal mungkin agar
penyajian makalah ini dapat bermanfaat untuk memberi pengetahuan tentang
pengertian, sistem dan lingkungan bisnis.
Di
dalam makalah ini masih terdapat kekurangan. Oleh karena itu, segala kritik dan
saran yang bersifat perbaikan dari Dosen Program Studi maupun pembaca akan kami
terima dengan senang hati. Mudah – mudahan makalah ini dapat bermanfaat untuk
mengetahui garis besar tentang bisnis.
Dan
pada akhirnya, kami ucapkan banyak terimakasih kepada teman-teman atas kerja
samanya. Dan kami berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi kalian semua.
Daftar
Isi
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Pertumbuhan ekonomi merupakan
masalah ekonomi dalam jangka panjang. Pertumbuhan ekonomi yang pesat merupakan
fenomena penting yang dialami dunia hanya semenjak dua abad belakangan ini.
Dalam periode tersebut dunia telah mengalami perubahan yang sangat nyata
apabila dibandingkan dengan periode sebelumnya. Sampai abad ke-18 kebanyakan
masyarakat di berbagai negara masih hidup pada tahap subsisten dan mata
pencarian utamanya adalah dari melakukan kegiatan di sektor pertanian,
perikanan atau berburu. Hingga pada masa yang manusia bisa pergi kebulan.
Ditinjau dari sudut ekonomi,
perkembangan ekonomi dunia yang berlaku semenjak lebih dua abad yang lalu menimbulkan
dua efek penting yang sangat menggalakkan, yaitu (i) kemakmuran atau taraf
hidup masyarakat makin meningkat, dan (ii) ia dapat menciptakan kesempatan
kerja yang baru kepada penduduk yang terus bertambah jumlahnya.
2. Rumusan masalah
-
Apa yang dimaksud pertumbuhan dan pembangunan
ekonomi ?
-
Cara perhitungannya ?
-
Kebijakan mempercepat pembangunan ?
3. Tujuan dan Manfaat
-
Untuk mengetahui tentang pertumbuhan dan
pembangunan ekonomi.
-
Untuk mengetahui tentang cara perhitungan
pertumbuhan ekonomi.
-
Untuk mengetahui kebijakan yang mempercepat
pembangunan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Pertumbuhan dan Pembangunan Ekonomi
Pertumbuhan
ekonomi ( Economic Growth ) adalah perkembangan kegiatan dalam perekonomian
yang menyebabkan barang dan jasa yang diproduksikan dalam masyarakat bertambah
dan kemakmuran masyarakat meningkat. Masalah pertumbuhan ekonomi dapat
dipandang sebagai masalah makro ekonomi dalam jangka panjang. Perkembangan
kemampuan memproduksi barang dan jasa sebagai akibat pertambahan faktor-faktor produksi
pada umumnya tidak selalu diikuti oleh pertambahan produksi barang dan jasa
yang sama besarnya. Pertambahan potensi memproduksi seringkali lebih besar dari
pertambahan produksi yang sebenarnya. Dengan demikian perkembangan ekonomi
adalah lebih lambat dari potensinya.
Pertumbuhan
ekonomi dapat diartikan juga sebagai proses kenaikan kapasitas produksi suatu
perekonomian yang diwujudkan dalam bentuk kenaikan pendapatan nasional. Perekonomian
dikatakan mengalami pertumbuhan apabila jumlah balas jasa riil terhadap
penggunaan faktor-faktor produksi pada tahun tertentu lebih besar daripada
tahun sebelumnya. Berkelanjutan pertumbuhan ekonomi harus mengarah standar
hidup yang lebih tinggi nyata dan kerja meningkat.
Pembangunan
ekonomi adalah pertumbuhan ekonomi yang diikuti oleh perubahan dalam struktur
dan corak kegiatan ekonomi. Dengan perkataan lain, dalam mengartikan istilah
pembangunan ekonomi, ahli ekonomi bukan saja tertarik kepada masalah
perkembangan pendapatan nasional riil, tetapi juga kepada modernisasi kegiatan
ekonomi, misal kepada usaha merombak sektor pertanian yang tradisional, masalah
mempercepat pertumbuhan ekonomi dan masalah perataan pembagian pendapatan.
Perbedaan penting lainnya adalah : dalam pembanguna ekonomi tingkat pendapatan
per kapita terus-menerus meningkat, sedangkan perubahan ekonomi belum tentu
diikuti oleh kenaikan pendapatan per kapita.
B. Pendapatan Perkapita Sebagai Pengukur Kemakmuran
Presentasi
penduduk yang memiliki kendaraan, tingkat pendapatan mereka dan pemilikan
harta-harta lain merupakan petunjuk penting dalam melihat taraf kemakmuran yang
dicapai. Disamping itu, kemakmuran ditentukan pula oleh fasilitas untuk
mendapatkan suplai listrik dan air minum yang bersih, fasilitas pendidikan yang
diperoleh dan taraf pendidikan yang dicapai, taraf kesehatan dan failitas
perobatan yang tersedia, keadaan perumahan masyarakat miskin dan taraf
perkembangan infrastruktur yang capai. Tersedianyan pekerjaan yang cukup
merupakan faktor lainnya.
C. Membandingkan Pendapatan Per Kapita
Sebagai akibat dari kesulitan-kesulitan seperti yang
dinyatakan di atas, dalam menunjukkan dan membandingkan tingkat kemakmuran
sesuatu masyarakat digunakan data pendapatan per kapita dalam mata uang sendiri
maupun dalam dolar Amerika Serikat (apabila ia digunakan untuk tujuan
perbandingan). Data pendapatan nasional tidak dapat digunakan untuk
menggambarkan tingkat kemakmuran karena berbagai negara mempunyai jumlah
penduduk yang sangat berbeda. Dengan demikian, walaupun pendapatan nasional
Negara A adalah lebih besar jika dibandingkan dengan Negara B. pendapatan
nasional India lebih makmur dari singapura.
Dalam
menggunakan data pendapatan per kapita dalam membandingkan tingkat kemakmuran
di berbagai negara, perlulah disadari bahwa perbandingan tersebut mempunyai
banyak kelemahan. Oleh sebab itu, perbandingan seperti itu harus dipandang
sebagai gambaran kasar dari perbedaan tingkat kemakmuran yang dicapai dari
berbagai negara.
Ø Pendapatan
Per Kapita dan Cara Perhitungannya
Salah
satu komponen dari pendapatan nasional yang selalu dilalukan perhitungannya
adalah pendapatan per kapita, yaitu pendapatan rata-rata penduduk sesuatu
negara pada suatu masa tertentu. Nilainya diperoleh dengan membagi nilai Produk
Domestik Bruto (PDB) atau Produk Nasional Bruto (PNB) suatu tahun tertentu
dengan jumlah penduduk pada tahun tersebut. Dengan demikian pendapatan per
kapita dapat dihitung dengan enggunakan salah satu formula berikut:
a. PDB
Per Kapita = PDB / JUMLAH PENDUDUK
b. PNB
Per Kapita = PNB / JUMLAH PENDUDUK
Dalam
menghitung pendapatan per kapita dua macam penghitungan dapat dilakukan, yaitu
berdasarkan harga yang berlaku dan harga tetap. Penghitungan pendapatan per
kapita menurut harga yang berlaku penting untuk memberi gambaran mengenani
kemampuan rata-rata dari penduduk negara itu berbelanja dan membeli
barang-barang dan jasa yang diperlukannya. Dan ini ju penting sebagai bahan
perbandingan dalam menunjukkan perbedaan tingkat kemakmuran di suatu negara
berbanding dengan negara-negara lain.
Data
pendapatan per kapita menurut harga tetap perlu dihitung untuk menunjukkan
perkembangan tingkat kemakmuran di suatu negara. Produk Domestik Bruto biasanya
bertambah dari tahun ke tahun. Nilainya yang bertambah itu pada umumnya
disebabkan oleh dua faktor:
(i)
pertambahan produk fiskal yang berlaku, dan
(ii)
kenaikan harga barang dan jasa yang dihitung
dalam pendapatan nasional.
D. Perbandingan Kemakmuran Berbagai Negara
i. Perbandingan secara global di antara
perbedaan kemakmuran penduduk dunia yang digolongkan kepada beberapa golongan
pendapatan
ii. Perbandingan yang terperinci di antara
beberapa negara terpilih di dunia ini.
iii. Perbandingan pendapatan per kapita yang
sudah disesuaikan dengan perbedaan biaya hidup dengan menggunakan purchasing
power parity.
Ø Pendapatan
Per Kapita Beberapa Golongan Negara
Pada
Tabel 13.1 dapat disimpulkan bahwa tiga perempat dari penduduk dunia termasuk
dalam golongan yang rata-rata pendapatannya tidak begitu tinggi, yaitu
rata-ratanya tidak melebihi US$1.240 dan belum menikmati taraf kehidupan yang
menyenangkan. Banyak diantara mereka masih dapat dipandang sebagai penduduk
yang mendapatkan pendapatan cukup hidup dan mencapai taraf “subsistence”. Negara yang berpendapatan rendah, seperti telah
dinyatakan, bahwa memperoleh pendapatan rata-rata (per tahun) sebesar US$430
dan mereka meliputi 40,9 persentasi dari penduduk dunia. Banyak di antara
mereka masih belum dapat menikmati tiga kebutuhan hidup yang utama, yaitu
makanan, pakaian dan perumahan yang memadai. Masih banyak yang perlu dilakukan
untuk menaikkan taraf kehidupan mereka. Negara-negara yang tergolong dalam
kumpulan ini terutama terdapat di Afrika dan di Asia.
Ø Pendapatan
Per Kapita Beberapa Negara
Data
dalam tabel tersebut menunjukkan pendapatan per kapita di negara berpendapatan
rendah adalah sekitar US$270 – US$460. Berdasarkan datatahun 2001, yang
tergolong sebagai negara kaya adalah negara yang pendapatannya melebihi 12.000
dolar US. Diantara negara kaya, negara yang pendapatannya paling rendah adalah
Spanyol (berpendapatan 14.860 dolar US) dan yang paling tinggi adalah
Switzerland dengan pendapatan per kapita 36.970 dolar US.
Pendapatan
per kapita negara berpendapatan menengah golongan rendah berkisar di antara
US$600 hingga ke sekitar US$2.600. sedangkan golongan menengah yang
berpendapatan tinggi, pendapatan per kapitanya berada di sekitar 3.000 dolar US
hingga 10.000 dolar US.
Ø Pendapatan
Per Kapita dan “Purchasing Power Parity”
Pendapatan
per kapita yang sudah disesuaikan tersebut dinamakan pendapatan per kapita
berdasarkan persamaan daya beli, (pendapatan per kapita-PPP) atau per kapita
PPP-Purchasing Power Parity. Pendapatan per kapita yang dihitung menurut cara
yang biasa dinamakan pendapatan per kapita nominal (per capita GDP nominal).
Tabel 13.3 membandingkan per kapita GDP nominal dan per kapita GDP-PPP di
beberapa negara. Daripada data yang terdapat dalam tabel tersebut, beberapa
kesimpulan.
i). Data tersebut didasarkan kepada
harga-harga yang berlaku di Amerika Serikat. Oleh sebab itu di Amerika Serikat
per kapita GDP = per kapita PPP
ii). Di negara-negara maju pendapatan per
kapita PPP hamper sama nilainya dengan pendapatan per kapita GDP
iii). Di negra-negara berkembang per kapita
PPP jauh lebih tinggi dari per kapita GDp. Sebagai akibatnya, dengan
menggunakan per kapita PPP jurang kemakmuran di antara negara berkembang dan
negara maju tidaklah sebesar seperti ditunjukkan oleh perbedaan per kapita GDP.
E. Faktor-Faktor yang Menentukan Pertumbuhan Ekonomi
1.
Tanah dan kekayaan alam lainnya
Kekayaan alam suatu Negara meliputi luas dan kesuburan
tanah, keadaan iklim cuaca, jumlah dan jenis hasil hutan dan hasil laut yang
dapat diperoleh, jumlah dan jenis kekayaan barang tambangyang terdapat.
Kekayaan alam akan dapat mempermudah usaha untuk
mengembangkan perekonomian suatu Negara, terutama pada masa-masa permulaan dari
protes pertumbuhan ekonomi. Di dalam setiap Negara dimana pertumbuhan ekonomi
baru bermula terdapat banyak hambatan untuk mengembangkan berbagai kegiatan
ekonomi di luar sektor utama (pertanian dan pertambangan)-yaitu di mana sector
kekayaan alam terdapat. Kekurangan modal, kekurangan tenaga ahlidan kekurangan
pengetahuan para pengusaha untuk mengembangkan kegiatan ekonomi modern di satu
pihak dan terbatasnya pasar bagi berbagai jenis kegiatan ekonomi (sebagai
akibat dari pendapatan masyarakat yang sangat rendah) di lain pihak, membatasi
kemungkinan untuk mengembangkan berbagai jenis kegiatan ekonomi.
2.
Jumlah dan mutu dari penduduk dan tenaga kerja
Penduduk yang bertambah dari waktu ke waktu dapat menjadi
pendorong maupun penghambat kepada kegiatan ekonomi. Penduduk yang bertambah
akan memperbesar jumlah tenaga kerja, dan penambahan tersebut memungkinkan
negara itu manambah produksi. Di samping itu sebagai akibat pendidikan, latihan
dan pengalaman kerja, ketrampilan penduduk akan selalu bertambah tinggi. Hal
ini akan memyebabkan produktivitas bertambah dan ini selanjutnya menimbulkan
pertambahan produksi yang lebih cepat daripada pertmbahan tenaga kerja. Dapat
di ingat pula bahwa pengusaha adalah sebagian dari penduduk. Maka luasnya
kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh suatu negara juga bergantung pada jumlah
pengusaha dalam ekonomi. Apabila tersedianya pengusaha dalam sejumlah penduduk
tertentu adalah lebih banyak, lebih banyak kegiatan ekonomi yang dijalankan.
3.
Barang-barang modal dan tingkat teknologi
Barang-barang modal penting artinya dalam mempertinggi
keefisienan pertumbuhan ekonomi. Di dalam masyarakat yang sangat kurang maju
sekalipun barang-barang modal sangat besar perannya dalam egiatan ekonomi. Pada
masa kini pertumbuhan ekonomi dunia telah mencapai tingkat yang tinggi, yaitu
jauh lebih modern daripada kemajuan yang dicapai oleh suatu masyarakat yang
masih belum berkembang. Barang-barang modal yang sangat bertambah jumlahnya,
dan teknologi yang telah menjadi bertambah modern memegang peranan yang penting
sekali dalam mewujudkan kemajuan teknologi yang tinggi itu.
4. Sistem
sosial dan sikap masyarakat
Sistem
sosial dan sikap masyarakat penting peranannya dalam mewujudkan pertumbuhan ekonomi.
Di dalam menganalisis mengenai masalah-masalah pembangunan di negara-negara
berkembang ahli-ahli ekonomi telah menunjukkan bahwa sistem sosial dan sikap
masyarakat dapat menjadi penghambat yang serius kepada pembangunan. Adat
istiadat yang tradisional dapat menghambat masyarakat untuk menggunakan cara
memproduksi yang modern dan produktivitas yang tinggi. Oleh karenanya
pertumbuhan ekonomi tidak dapat dipercepat. Juga di dalam sistem sosial di man
sebagian besar tanah dimiliki oleh tuan-tuan tanah, atau di mana luas tanah
yang dimiliki adalah sangat kecil dan tidak ekonomis, pembangunan ekonomi tidak
akan mencapai tingkat yang diharapkan.
F. Teori-Teori Pertumbuhan Ekonomi
1.
Teori Pertumbuhan Klasik
Menurut pandangan ahli-ahli ekonomi Klasik ada empat faktor
yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi, yaitu : jumlah penduduk, jumlah stok
barang-barang modal, luas tanah dan kekayaan alam, serta tingkat teknologi yang
digunakan. Walaupun menyadari bahwa pertumbuhan ekonomi tergantung kepada
banyak faktor, ahli-ahli ekonomi Klasik terutama menitikberatkan perhatiannya
kepada pengaruh pertambahan penduduk kepada pertumbuhan ekonomi. Dalam teori
pertumbuhan mereka, dimisalkan luas tanah dan kekayaan alam adalah tetap
jumlahnya dan tingkat teknologi tidak mengalami perubahan. Berdasarkan pada
pemisalan ini selanjutnya dianalisis bagaimana pengaruh pertambahan penduduk
kepada tingkat produksi nasional dan pendapatan.
Menurut pandangan ahli-ahli ekonomi Klasik
hukum hasil tambahan yang semakin berkurang akan mempengaruhi pertumbuhan
ekonomi. Ini berarti pertumbuhan ekonomi tidak akan terus menerus berlangsung.
Apabila penduduk sudah terlalu banyak, pertambahannya akan menurunkan tingkat
kegiatan ekonomi karena produktivitas setiap penduduk telah menjadi negatif.
Maka kemakmuran masyarakat menurun kembali. Ekonomi akan mencapai tingkat
perkembangan yang sangat rendah. Apabila keadaan ini dicapai, ekonomi dikatakan
telah mencapai keadaan tidak berkembang (Stationary State). Pada keadaan ini
pendapatan pekerja hanya mencapai tingkat cukup hidup. Menurut pandangan
ahli-ahli ekonomi Klasik setiap masyarakat tidak akan mampu menghalangi
terjadinya keadaan tidak berkembang tersebut.
Berdasarkan kepada teori pertumbuhan Klasik
tadi, dikemukakan suatu teori yang menjelaskan perkaitan di antara pendapatan
per kapita dan jumlah penduduk. Teori tersebut dinamakan teori penduduk
optimum.
Dari uraian mengenai teori pertumbuhan Klasik
telah dapat dilihat bahwa apabila terdapat kekurangan penduduk, produksi
marjinal adalah lebih tinggi daripada pendapatan per kapita. Maka pertambahan
penduduk akan menaikkan pendapatan per kapita. Akan tetapi apabila penduduk
sudah semakin banyak, hukum hasil tambahan yang semakin berkurang akan
mempengaruhi fungsi produksi, yaitu produksi marjinal akan mulai mengalami
penurunan. Oleh karenanya pendapatan nasional dan pendapatan per kapita menjadi
semakin lambat pertumbuhannya.
Penduduk yang terus bertambah akan menyebabkan
pada suatu jumlah penduduk yang tertentu produksi marjinal telah sama dengan pendapatan
per kapita. Pada keadaan ini pendapatan per kapita mencapai nilai yang
maksimum. Jumlah penduduk pada waktu itu dinamakan penduduk optimum. Secara
grafik teori penduduk optimum dapat ditunjukkan seperti dalam gambar 1.1. Kurva
Ypk menunjukkan tingkat pendapatan per kapita pada berbagai jumlah penduduk,
dan M adalah puncak kurva tersebut. Maka penduduk optimal adalah jumlah
penduduk sebanyak N0, dan pendapatan per kapita yang paling maksimum adalah Y0.
Dalam dua abad belakangan ini di
negara-negara maju pertumbuhan ekonomi tidak sepeti diramalkan oleh teori
pertumbuhan Klasik. Pertumbuhan ekonomi yang berlaku di negara Barat terutama
disebabkan oleh perkembangan teknologi. Efek dari pertumbuhan yang demikian
kurva YPK akan terus menerus bergerak ke atas (misalnya menjadi Y*PK).
Perubahan seperti ini menyebabkan dua hal berikut: (i) penduduk optimum akan
bergeser dari N0 ke kanan (misalnya menjadi N1) dan (ii) pada penduduk optimum
N1 pendapatan per kapita lebih tinggi dari Y0 (yaitu menjadi Y1).
2.
Teori Schumpeter
Teori
Schumpeter menekankan tentang pentingnya pengusaha di dalam mewujudkan
pertumbuhan ekonomi. Dalam teori itu dituunjukkan bahwa para pengusaha
merupakan golongan yang akan terus-menerus membuat pembaharuan atau inovasi
dalam kegiatan ekonomi. Inovasi tersebut meliputi: memperkenalkan barang-barang
baru, mempertinggi efisien cara memproduksi dalam menghasilkan suatu barang,
memperluas pasar suatu barang ke pasaran-pasaran yang baru, mengembangkan
sumber bahan mentah yang baru dan mengadakan perubaha-perubahan dalam
organisasi dengan tujuan mempertinggi keefisienan kegiatan perusahaan. Berbagai
kegiatan inovasi baru ini akan memerlukan investasi baru.
Di dalam teori pertumbuhannya Schumpeter
memulai analisisnya dengan memisalkan bahwa perekonomian sedang dalam keadaan
tidak berkembang. Tetapi keadaan ini tidak berlangsung lama. Pada waktu keadaan
tersebut berlaku, segolongan pengusaha menyadari tentang berbagai kemungkinan
untuk mengadakan inovasi yang menguntungkan. Didorong oleh keinginan
mendapatkan keuntungan dari mengadakan pembaharuan tersebut, mereka akan
meminjam modal dan melakukan penanaman modal. Investasi yang baru ini akan
meninggikan tingkat kegiatan ekonomi negara. Maka pendapatan masyarakat akan bertambah
dan seterusnya konsumsi masyarakat menjadi bertambah tinggi. Kenaikan tersebut
akan mendorong perusahaan-perusahaan lain untuk menghasilkan lebih banyak
barang dam melakukan penanaman modal baru. Maka menurut Schumpeter, investasi
dapat dibedakan kepada dua golongan: penanaman modal otonomi dan penanaman
modal terpengaruh. Penanaman modal otonomi adalah penanaman modal yang
ditimbulkan oleh kegiatan ekonomi yang timbul sebgai akibat kegiatan inovasi.
Menurut Schumpeter makin tinggi tingkat
kemajuan suatu ekonomi semakin terbatas kemungkinan untuk mengadakan inovasi.
Maka pertumbuhan ekonomi akan menjadi bertambah lambat jalannya. Pada akhirnya
akan tercapai tingkat “keadaan tidak berkembang” atau “stationary state”. Dalam
pandangan Schumpeter keadaan tidak berkembang itu dicapai pada tingkat
pertumbuhan yang tinggi.
3.
Teori Harrod-Domar
Dalam
menganalisis mengenai masalah pertumbuhan ekonomi, teori Harrod-Domar bertujuan
untuk menerangkan syarat yang harus dipenuhi supaya suatu perekonomian dapat
mencapai pertumbuhan yang teguh atau steady growth dalam jangka panjang.
Analisis Harrod-Domar menggunakan pemisalan-pemisalan berikut: (i) barang modal
telah mencapai kapasitas penuh, (ii) tabungan adalah proporsional dengan
pendapatan nasional, (iii) rasio modal-produksi (capital-output ratio) tetap
nilainya, dan (iv) perekonomian terdiri dari dua sektor.
Dalam analisis Harrod-Domar menunjukkan
bahwa, walaupun pada suatu tahun tertentu (misalnya tahun 2002) barang-barang
modal sudah mencapai kapasitas penuh, pengeluaran agregat dalam tahun 2002
yaitu AE = C + I, akan menyebabkan kapasitas barang modal menjadi semakin
tinggi pada tahun berikutnya (tahun 2003). Dengan perkataan lain, investasi
yang berlaku dalam tahun 2002 akan menambah kapasitas barang modal untuk
mengeluarkan barang dan jasa pada tahun 2003.
Masalah yang dikemukakan oleh Harrod-Domar
ditunjukkan dalam gambar 2.2. Pengeluaran agregat yang asal adalah AE = C + I.
keseimbangan dicapai di titik E yang menggambarkan: (i) pendapatan nasional
adalah Y dan (ii) pad apendapatan nasional tersebut ekonomi mencapai kapasitas
penuh. Misalkan jumlah barang modal pada keseimbangan ini adalah Ko. Seterusnya
teori Herrod-Domar menerangkan bahwa investasi yang dilakukan pada tahun
tersebut (2002) akan menyebabkan jumlah barang modal bertambah pada tahun
berikutnya 2003, yaitu jumlah barang modal menjadi K1 = Ko + I, di mana K1 adalah
jumlah barang modal pada tahun 2003. Agar sepenuhnya barang modal digunakan,
pengeluaran agregat pada tahun itu harus mencapai AE1 = C + I + ∆I. Dengan
pengeluaran agregat ini pendapatan nasional adalah YK1 dan nilai ini sama
dengan kapasitas barang modal sebanyak K1 untuk menghasilkan pendapatan
nasional. Dengan demikian kapasitas penuh tercapai kembali. Analisis ini
menunjukkan, dalam ekonomi dua sektor, investasi harus terus mangalami kenaikan
agar perekonomian tersebut diperlukan untuk meningkatkan pengeluaran agregat.
Dalam contoh di atas, pada tahun 2002 investasi adalah sebesar I dan pada tahun
2003 investasi perlu meningkat menjadi (I + ∆I).
Dalam teori Harrod-Damor tidak diperhatikan
syarat untuk mencapai kapasitas penuh apabila ekonomi terdiri dari tiga sektor
atau empat sektor. Walau bagaimanapun berdasrkan teorinya di atas dengan mudah
dapat disimpulkan hal yang perlu berlaku apabila pengeluaran agregat meliputi
komponen yang lebih banyak, yaitu meliputi pengeluaran pemerintah dan ekspor.
Dalam keadaan yang demikian, barang-barang modal yang bertambah dapat
sepenuhnya digunakan apabila AE1 = C + I1 + G1 + (X-M)1 di mana I1 + G1 +
(X-M)1 sama dengan (I + ∆I).
Analisis di atas dapat pula disimpulkan bahwa
analisis Harrod-Domar merupakan pelengkap kepada analisis Keynesian. Dalam
analisis Keynesian yang diperhatikan adalah persoalan ekonomi jangka pendek.
Manakala teori Harrod-Domar memperhatikan proses pertumbuhan ekonomi jangka
panjang. Melalui analisis Harrod-Domar dapat dilihat bahwa (i) dalam jangka
panjang pertambahan pengeluaran agregat yang berkepanjangan perlu dicapai untuk
mewujudkan pertumbuhan ekonomi, dan (ii) pertumbuhan ekonomi yang teguh hanya
mungkin dicapai apabila I + G + (X-M) terus menerus bertambah dengan tingkat
yang menggalakkan.
4.
Teori Pertumbuhan Neo-Klasik
Sebagai
suatu perluasan teori Keynes, teori Harrod-Domar melihat persoalan pertumbuhan
itu dari segi permintaan. Pertumbuhan ekonomi hanya akan berlaku apabila
pengeluaran agregat melalui kenaikan investasi bertambah secara terus menerus
pada tingkat pertumbuhan yang ditentukan, yaitu sebesar (I+∆I) seperti yang
ditunjukkan dalam gambar 13.2.
Teori pertumbuhan Neo-Klasik melihat dari
sudut pandang yang berbeda, yaitu dari segi penawaran. Menurut teori ini, yang
dikembangkan oleh Abrahamovits dan Solow pertumbuhan ekonomi tergantung kepada
perkembangan faktor-faktor produksi. Dalam persamaan, pandangan ini dinyatakan
dengan persamaan:
∆Y
= f (∆K, ∆L, ∆T)
Di
mana
∆Y
adalah tingkat pertumbuhan ekonomi.
∆K
adalah tingkat pertumbuhan modal.
∆L
adalah tingkat pertumbuhan penduduk.
∆T
adalah tingkat pertumbuhan teknologi.
Analisis Solow selanjutnya membentuk formula
matematik unyuk persamaan itu dan seterusnya membuat pembuktian secara kajian
empiris untuk menunjukkan kesimpula berikut: Faktor terpenting yang mewujudkan
pertumbuhan ekonomi bukanlah pertambahan modal dan pertambahan tenaga kerja.
Faktor yang paling penting adalah kemajuan teknologi dan pertambahan kemahiran
dan kepakaran tenaga kerja.
G. Masalah Pembangunan di Negara Berkembang
1. Pertanian
tradisional: Dengan modal pengetahuan infrastruktur pertanian, aplikasi
teknologi yang masih kurang.
2. Kekurangan
dana modal: Kekurangan modal dapat mengurangi kepesatan pembangunan ekonomi
yang dapat dilaksanakan juga menyebabkan kesukaran kepada negara tersebut untuk
keluar dari keadaan kemiskinan.
3. Peranan
tenaga terampil dan berpendidikan: Perkembangan sistem pendidikan merupakan
suatu langkah yang harus dilaksanakan pada waktu usaha pembangunan mulai
dilakukan.disamping itu diperlukan pegalaman untuk dapat menjalakan operasi
kegiatan modern secara efisien.
4. Perkembangan
penduduk pesat: Ledakan penduduk di negara berkembang dapat memperburuk
pembangunan ekonomi.
5. Masalah
institusi, sosial, kebudayaan dan politik: Pembangunan ekonomi memerlukan
situasi politik yang stabil, cara hidup dan berfikir serta bertindak secara
rasional.
H. Kebijakan Mempercepat Pembangunan
1.
Kebijakan diversifikasi kegiatan ekonomi
Negara
berkembang yang miskin dan rendah pendapatan perkapitanya biiasanya merupakan
negara pertanian tradisional yang sangat rendah produktifitasnya. Produktivitas
yang rendah ini merupakan penyebab pendapatan yang rendah tersebut . dengan
demikian untuk memajukan ekonominya, negara berkembang perlu melakukan
pembaruan dalam corak kegiatan ekonomi masyarakat. Langkah pertama yang perlu
dilakukan adalah memodernkan kegiatan ekonomi yang ada. Untuk mencapai tujuan
ini, dalam kegiatan pertanian yang tradisional perlulah usaha – usaha dilakukan
untuk membuat pembaruan agar produktivitasnya semakin meningkat. Memperkenalkan
input yang lebih modern seperti menyediakan bibit yang tinggi
produktivitasnya, memperkenalkan input modern yang lain dan memperkenalkan cara
penanaman dan pemeliharaan tanaman yang lebih baik perlu dilakukan.
Langkah yang lebih penting adalah
mengembangkan kegiatan ekmomi baru yang dapat mempercepat transformasi kegiatan
ekonomi dari yang bersifat tradisional kepada kegiatan ekonomi yang modern. Di dalam
persolan ini langkah yang penting adalah mendorong perkembangan sektor
manufaktur.
2.
Mengembangkan infrastruktur
Modernisasi
ekonomi memerlukan infrastuktur yang modern pula. Jalan dan jembatan, lapangan
terbang, pelabuhan, kawasan perindustrian, irigasi dan penyediaan air, listrik,
dan jaringan telepon merupakan hal yang perlu dikembangkan. Beragai jenis
infrastruktur ini diperlukan perusahaan untuk meningkatkan efisiensi
operasinya. Akan tetapi disebabkan oleh sifat dari jasa – jasa yang disediakannya,
pihak swstatidak melakukan perkembangannya. Kebanyakan jasa – jasa tersebut
merupakan barang public dan sukar untu memungut bayarannya. Aau apabila bayaran
dapat diambil modal yang diperlukan untuk mengembangkan infrastruktur tersebut
sangant besar dan tidak ekonomis bila dikembangkan oleh pihak swasta.dengan
demikian perkembangan infrastruktur untuk menggalakan kegiatan ekonomi
merupakan tanggung jawab pemerintah.
Perkembangan infrastruktur haruslah selaras
dengan perkembangan ekonomi. Semakin maju suatu perkonomian, semakin banyak
infrastuktur diperlukan . dengan demikian mengembangkan infrastruktur harus
secara terus menerus dilakukan dan harus diselaraskan dengan kemajuan ekonomi
yang telah dicapai dan yang inin diwujudkan dimasa depan.
3.
Meningkatkan Tabungan dan Investasi
Pendapatan
masyarakat yang rendah menyebabkan tabungan masyarakat rendah . sedangkan
pembangunan memerlukan tabungan yang besar untuk membiayai investasi yang
dilakukan . kekuarangan investasi selalu dinyatakan sebagai salah satu sumber
yang dapat menghambat pembangunan ekonomi. Oleh sebab itu satu syarat penting
yang perlu dilakukan untu mempercepat pertumbuhan dan pembangunan ekonomi
adalah meningkatkan tabungan masyarakat. Untuk mewujudkan hal ini system bank
perlu dikembangkan. System bank dan institusi keuangan lain dan pasaran
keuangan seperti pasaran saham, dapat memberikan sumbangan penting kepada usaha
meningkatkan tabungan.
Pada tahap awal pembangunan tabungan dapat
diciptakan masyarakat adalah jauh lebih rendah dari biaya yang diperlukan untuk
mempercepat pembangunan. Oleh sebab itu pimjaman dan sumber keuangan lain dari
uar negara diperlukan. Biasanya pinjaman terutama diperlukan pemerintah untuk
membangun infrasuktur yang perlu disediakan untuk mendorong perkembangan kegiatan
ekonomi.
Tabungan
yang diciptakan didalam negeri tidak dengan sendirinya mewujudkan pembangunan.
Diperlukan kegiatan investasi untuk menggunakan tabungan tersebut. Investasi.
Menarik investor asing selalu dilakukan
berbagai negara sebagai salah satu usaha untuk mempercepat perkembangan
investasi. Menggalakan penanaman modal asing akan memberikan beberapa sumbangan
penting dalam pembangunan yaitu: penanaman modal asing akan menyediakan
modalnya sendiri, memindahkan teknologi kepakaran lain ke negara yang
didatanginya, meningkatkan penggunaan teknologi modern, dan kerap kali usaha
yang dilakukan dapat meningkatkan ekspor.
4.
Meningkatkan taraf pendidikan masyarakat
Individu
yang memperoleh pendidikan cenderung akan memperoleh pendapatan yang lebih
tinggi . seterusnya kepada masyarakat secara keseluruhan, peningkatan dalam
taraf pendidikan memberi manfaat yang mempercepat pertumbuhan ekonomi.
Sumbangan dari taraf pendidikan yang meningkatkatkan pertumbuhan ekonomi yaitu:
manajemen perusahaan perusahaan modern yang dikembangkan semakin efisien,
penggunaan teknologi modern dalam kegiatan ekonomi dapat lebih cepat
berkembang, pendidikan yang lebih tinggi meningkatkan daya pemikiran masyarakat
, dan berbagai pakar, tenaga ahli dan tenaga kerja terampil yang diperlukan
dalam berbagai kegiatan ekonomi dapat disediakan.
u
Ini Cara Tingkatkan
Pertumbuhan Ekonomi RI
Liputan6.com,
Jakarta Indonesia
pada kuartal I 2017 mampu mencatatkan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,01 persen.
Angka ini lebih baik jika dibandingkan periode yang sama 2016 sebesar 4,92
persen.
Apa yang sudah dicatatkan Indonesia ini, dinilai perlu
dipertahankan. Kualitas pertumbuhan ekonomi Indonesia dinilai sangat bagus,
jika dibandingkan pertumbuhan ekonomi di beberapa negara yang lebih tinggi.
"Hal-hal di atas merupakan indikator pertumbuhan
ekonomi Indonesia 2017 yang patut dicatat. Namun, sebagai tambahan, pemerintah
dan BI nampaknya harus lebih berhati-hati terkait inflasi," kata Pengamat
Ekonomi dari Economic Action Indonesia (EconAct), Ronny P Sasmita kepada Liputan6.com,
Sabtu (27/5/2017).
Ronny mengungkapkan, inflasi ibarat dua sisi mata uang
yang di satu sisi mampu meningkatkan tapi di sisi lain bahkan bisa pula
mengerem laju pertumbuhan ekonomi suatu negara. Menurutnya, angka inflasi,
seyogyanya dapat dikendalikan secara optimal melalui sinergi antar kementerian
terkait.
Selain itu, untuk menginisiasi pertumbuhan ekonomi
nasional yang lebih berkualitas, ke depan, pemerintah diharapkan memikirkan
alternatif pendorong pertumbuhan ekonomi selain bersandar pada hasil-hasil
komoditas.
Pertumbuhan ekonomi yang terlalu ditopang oleh ekspor
komoditas akan sangat rentan dan cenderung sangat berfluktuasi (tergantung
pasar) sehingga tidak menghasilkan pertumbuhan ekonomi nasional yang
berkualitas dan sustainable.
"Sektor-sektor riil dan produktif yang lebih banyak
melibatkan potensi masyarakat perlu lebih dikembangkan dan diberdayakan
lagi," tegasnya.
"Nah, jika peluang dan tantangan tersebut dapat
dimaksimalisasi dan dikelola dengan baik, saya cukup percaya tren pertumbuhan
ekonomi Indonesia 2017 akan terjaga," Ronny melanjutkan.
Jika semua itu bisa dilakukan oleh pemerintah, Ronny
mengaku pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2017 sebesar 5,1 persen dan pada 2018
bisa mencapai 5,3 persen. (Yas)
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Pertumbuhan
ekonomi dapat diartikan juga sebagai proses kenaikan kapasitas produksi suatu
perekonomian yang diwujudkan dalam bentuk kenaikan pendapatan nasional. Perekonomian
dikatakan mengalami pertumbuhan apabila jumlah balas jasa riil terhadap
penggunaan faktor-faktor produksi pada tahun tertentu lebih besar daripada
tahun sebelumnya. Berkelanjutan pertumbuhan ekonomi harus mengarah standar
hidup yang lebih tinggi nyata dan kerja meningkat.
Pembangunan
ekonomi adalah pertumbuhan ekonomi yang diikuti oleh perubahan dalam struktur
dan corak kegiatan ekonomi. Dengan perkataan lain, dalam mengartikan istilah
pembangunan ekonomi, ahli ekonomi bukan saja tertarik kepada masalah
perkembangan pendapatan nasional riil, tetapi juga kepada modernisasi kegiatan
ekonomi, misal kepada usaha merombak sektor pertanian yang tradisional, masalah
mempercepat pertumbuhan ekonomi dan masalah perataan pembagian pendapatan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar